Uwais al-Qarni
Gontai79 - Kali ini aye mencoba menuliskan
kisah tentang seorang pemuda yang sangat sayang dan taat kepada ibunya...Uwais
Al-Qarni bekerja sebagai penggembala domba. Hasil usahanya hanya cukup untuk
makan ibunya sehari-hari. Bila kelebihan, terkadang ia pergunakan untuk
membantu tetangganya yang hidup miskin.
Alangkah sedihnya hati Uwais
Al-Qarni setiap melihat tetangganya sering bertemu dengan Nabi Muhammad SAW.
Sedang ia sendiri belum pernah berjumpa dengan RasulullahSAW. Namun, Ketika
mendengar gigi Nabi Muhammad patah karena dilempari batu oleh kaum thaif yang
enggan diajak dalam dakwahnya, segera Uwais ikut mematahkan giginya dengan batu
hingga patah.
Pada suatu hari Uwais datang
mendekati ibunya mengeluarkan isi hatinya dan mohon izin kepada ibunya agar
diperkenankan pergi menemui Rasulullah di Madinah.
Setelah ia menemukan rumah
Rasulullah, hanya bertemu istri Aisyah r.a. Sementara, di waktu yang sama ia
ingat pesan ibunya agar cepat pulang ke Yaman. Akhirnya, karena ketaatannya
kepada ibunya, pesan ibunya itu mengalahkan kemauannya untuk menunggu dan berjumpa
dengan Nabi Muhammad SAW.
Rasulullah pun pulang dari medan pertempuran. Sesampainya di rumah beliau menanyakan kepada Aisyah ra tentang orang yang mencarinya. Aisyah ra menjelaskan bahwa memang benar ada yang mencarinya, tetapi karena tidak menunggu, ia segera kembali ke Yaman karena ibunya sudah tua dan sakit-sakitan sehingga ia tidak dapat meninggalkan ibunya terlalu lama.
Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa orang itu penghuni langit. Nabi menceritakan kepada para sahabatnya, "Kalau kalian ingin berjumpa dengan dia perhatikanlah ia mempunyai tanda putih di tengah telapak tangannya."
Rasulullah pun pulang dari medan pertempuran. Sesampainya di rumah beliau menanyakan kepada Aisyah ra tentang orang yang mencarinya. Aisyah ra menjelaskan bahwa memang benar ada yang mencarinya, tetapi karena tidak menunggu, ia segera kembali ke Yaman karena ibunya sudah tua dan sakit-sakitan sehingga ia tidak dapat meninggalkan ibunya terlalu lama.
Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa orang itu penghuni langit. Nabi menceritakan kepada para sahabatnya, "Kalau kalian ingin berjumpa dengan dia perhatikanlah ia mempunyai tanda putih di tengah telapak tangannya."
Nabi
pun menyarankan para sahabatnya ketika bertemu dengan Uwais Al-Qarni,
"Apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah doa dan istighfarnya, dia adalah penghuni langit, bukan bumi."
Suatu
ketika Khalifah Umar teringat akan sabda Nabi saw tentang Uwais Al-Qarni si
penghuni langit. Sejak saat itu setiap ada kafilah yang datang dari Yaman
Khalifah Umar ra dan Ali ra selalu menanyakan tentang Uwais Al-Qarni.
Sesampai
di kemah tempat Uwais berada, Khalifah Umar ra dan Ali ra memberi salam namun
rupanya Uwais sedang shalat. Setelah mengakhiri shalatnya dengan salam, Uwais
menjawab salam Khalifah Umar ra dan Ali ra sambil mendekat kepada kedua sahabat
Rasulullah ini.
Uwais
mengulurkan tangannya untuk bersalaman. Sewaktu berjabatan Khalifah Umar ra
dengan segera membalikkan telapak tangan Uwais. Tampaklah tanda putih di tengah
telapak tangan Uwais Al-Qarni.
Khalifah
berkata,"Kami datang ke sini untuk memohon doa dan istighfar darimu."
Uwais Al-Qarni akhirnya berdoa dan membacakan istighfar kepada Khalifah Umar
dan Ali. Setelah itu,Khalifah Umar ra menyumbangkan uang negara dari Baitul Mal
kepada Uwais untuk jaminan hidupnya.
Namun
Uwais menampik dengan berkata,"Hamba mohon supaya hari ini saja hamba
diketahui orang. Untukhari-hari selanjutnya, biarlah hamba yang yang fakir ini
tidak diketahui orang lagi."
Beberapa
tahun kemudian, Uwais Al-Qarni meninggal dunia. Meninggalnya Uwais al-Qorni
telah menggemparkan masyarakat kota Yaman. Banyak terjadi hal-hal yang amat
mengherankan. Sedemikian banyaknya orang yang tak dikenal berdatangan untuk
mengurus jenazah dan pemakamannya, padahal Uwais adalah seorang fakir yang tak
dihiraukan orang.
Sejak
ia dimandikan sampai ketika jenazahnya hendak diturunkan ke dalam kubur, di
situ selalu ada orang-orang yang telah siap melaksanakannya terlebih dahulu.
Penduduk kota Yaman tercengang. Mereka saling bertanya-tanya, "Siapakah
sebenarnya engkau wahai Uwais al-Qorni? Bukankah Uwais yang kita kenal,
hanyalah seorang fakir yang tak memiliki apa-apa, yang kerjanya hanyalah
sebagai penggembala domba dan unta? Tapi, ketika hari wafatmu, engkau telah
menggemparkan penduduk Yaman dengan hadirnya manusia-manusia asing yang tidak
pernah kami kenal. Mereka datang dalam jumlah sedemikian banyaknya. Agaknya
mereka adalah para malaikat yang di turunkan ke bumi, hanya untuk mengurus
jenazah dan pemakamannya. Baru saat itulah penduduk Yaman mengetahuinya siapa
"Uwais al-Qorni" ternyata ia tak terkenal di bumi tapi terkenal di
langit.
Mayoritas Ulama
berpendapat, istilah “Penghuni Langit”
yang disandang oleh Uwais,
dikarenakan baktinya yang sangat luar biasa kepada ibunya... artinya bukan karena ia berasal dari luar bumi.... apakah ada
yang berpendapat lain??
WaLlahu
a’lamu bishshawab
Diambil
dari berbagai sumber....
Gambar
dari google